Pacaran Bukan CINTA

Mungkin pembaca banyak yang tidak suka atau bertentangan dengan judul diatas tapi bagi umat muslim yang kuat aqedahnya dah kenal betul Islam itu seperti apa patinya setuju dengan judul diatas. Mari kita berfikir dengan cemerlang apakah anda bisa memastikan bahwa pacaran itu mempunyai hubungan yang jelas dan anda bisa berhubungan dengan lain jenis bisa hidup bersama selamanya? Jawabanya ada pada diri anda sendiri. Tapi disini penulis akan menjelaskan mengapa pacaran itu bukan cinta. Yang dimaksud penulis bahwa pacaran itu tidak ada rasa cinta yang sesungguhnya melainkan hanya nafsu syahwat dan keterikatan sementara. Banyak orang beranggapan pacaran itu hal yang wajar dan juga banyak orangtua yang menyetujui anaknya berpacaran bahkan orangtua sampai berfikiran kalo anaknya tidak pacaran mereka malu karena anak mereka tidak punya pacar. Maka dari itu saya mau meluruskan lagi tentang arti cinta dan para pembaca agar tidak terpengaruh godaan syetan dengan caranya yaitu pacaran.

Anak muda zaman dulu pacaran itu belum terlalau mengenal, yang mereka kenal hanyalah suatu pendekatan dan perkenalan antar dua lawan jenis yang ditemani orangtua mereka untuk menyepakati akad NIKAH. Dulu pergaulan juga tidak serusak sekarang ini yang terlalu bebas. Penulis akan ceritakan tentang pergaulan zaman dulu mungkin pembaca akan tidak senang jika mengikuti cara pergaulan secara ISLAM dan akan berfikiran gini Ih Jadul banget….. sih atau berfikiran rugi banget dah.. kalo tidak merasakan surge dunia. Padahal tidak menutup kemungkinan pembaca banyak yang muslimkan??? Tetapi orang sekarang tidak mengenal Agamanya sendiri ataupun tidak mau mengenal agamanya sendiri karena para kaum liberalisme dan orang-orang Yahudi mencuci otak kita dengan cara perang pemikiran dan opini-opini perusak Aqedah masyarakat yang di buat-buat. Nah pembaca pasti penasaran ataupun tidak percaya mungkin juga tidak mau tau dan tidak mau berfikir bahwa kita yang ada di Indonesia tetap dijajah yang kelihatanya aman, tentram, dan sejahtera bagi yang kaya saja dan yang curang tidak merasakan penjajahanya. Mungkin tidak bagi mereka yang mau berfikir tentang Imannya pasti tau bahwa kita semua tetap dijajah, orang-orang miskin dan orang-orang yang kurang pengetahuannya, yang menjadi korban dan yang merasakan penderitaan dari penjajahan kaum liberalisme. Marilah mulai sekarang kita berfikir tentang Iman kita dan mendalami ISLAM agar kita tau tentang seluruh aspek kehidupan di dunia ini baik sebelum dan sesudah penciptaan. Pasti pembaca berfikiran loh kok nggak nyambung sih…. Jika kita mau berfikir dengan benar pembaca akan lebih tau pergaulan yang benar itu seperti apa. Cukup deh kita keluar dari yang penulis mau ceritakan tentang pergaulan zaman dulu. Pergaulan zaman dulu tidak mengenal pacaran lawong anak muda zaman dulu missal waktu ketemu antara pria yaag suka dengan wanita saja malu dan takutnya minta ampun padahal kalau tidak ketemu dan jauh sipria itu sangat merindukannya. Dan ada satu cerita lagi mungkin pembaca pernah tau dengan apa yang penulis ceritakan. Pernahkah anda tau dengan cerita Dijodoh-jodohkannya para anak muda zaman dulu oleh orangtua mereka ya seperti itulah cuplikan cerita-cerita zaman dulu. Penulis ceritakan ini hanyalah sepenggal cerita yang penulis ketahui saja.

Suatu ketika… waduh basi banget sih mass…. Masak kata-kata ceritanya kayak anak kecil saja yah… nggakpapakan mengulang lagi membuat cerpen kayak di SD dulu. Lanjut kecerita Anang, Anang namanya yang berumur 22 tahun  yang pendidikan terakirnya dibangku SD maklum namanya aja cerita jadul yah  kebanyakan pendidikan paling tinggi cuman SD. Nah saat Anang jalan-jalan sama teman-temannya mencari ikan disungai dia berpapasan dengan cewek yang amat cantik dan disukai oleh Anang. Setelah anang melihat sicewek tersebut dia langsung jatuh hati tapi dia tidak berani berkenalan jangankan berkenalan lihat saja siAnang malu-malu dan ketakutan. Tidak zaman sekarang para anak muda khususnya cowok malah berlomba-lomba mencari cewek mana yang paling cantik di buat rebutan dan dipermainkan saja dengan nama kasnya YAitu PACARAN (hubungan yang tidak jelas) so mulailah berfikir dengan cemerlang para Pembacaku he he… loh kok pembacaku sih… ya iyalah  kalo dah tau isi buku ini berarti pembacakukan??? Oke kita berlanjut ke cerita tadi. Setelah Anang malu dan ketakutan karena saking sukanya si Anang pada Cewek tersebut dia pulang kerumahnya. Sesampai dirumah Anang tambah kaget lagi saat member salam pada orangtuanya. SiAnang ini langsung diajak Ayahnya pergi kekamar Ayahnya dan ternyata kekagetanya itu Si Anang berdialog dengan Ayahnya mengenai Perjodohan. Dan ternyata siAnang ini sudah dijodohkan oleh Ayahnya dengan seorang Gadis di desanya. Padahal  siAnang tersebut sudah menemukan pendamping hidupnya tapi anak muda Zaman dulu lebih mementingkan kehendak orang tuanya dan tidak mau melawan apa yang diinginkan oleh orang tunya. Tidak seperti Zaman sekarang para anak muda sedikit-sedikit membantah orang tua kalau dijodohkan iyakan pembaca??? Karena anak muda sekarang lebih pintar karena pendidikanya tinggi tapi bodoh akan aqedahnya yang tidak mengenal agamanya dan suka membantah orangtuanya. Ya tidak semua sih… sok tau banget nih penulis ini, ya bukannya sok tau emang kenyataanya yang banyak seperti itu, tapi termasuk penulis sendirikan? Emm… ya gimana ya…….. ya iya ya tidak deh… hehe. Gimana sih penulis ini kok nggak komitmen dengan apa yang ditulisnya sendiri kalau aqedahnya harus kuat dan mendalami ISLAM. Gimana ya kalau zaman SMA dulu sih juga rusak tapi tidak sekarang yang mengerti akan Keimanan dan Aqedah Islamiah. Kalau pembaca mau tipsnya masuk surge gini deh “Lebih Baik Mantan Penjahat daripada Mantan Kyai” tuh 1 tips jitu menuju kesejahteraan Dunia Akhirat dan di Bab-bab selanjutnya masih banyak lagi tips masuk surga. Eh eh… penulis kok nylonong jadi pendakwah sih…. Udah dongs Oke kita lanjutin ceritanya. Kita tadi sampai mana ya..? Hoe pembaca tadi ceritanya sampai?? loh kok penulis Tanya ke pembaca sih wah penulis goblog nih… lanjutin sendiri aja kali. Oiya kita sampai Perjodohan Anang setelah anang mengetahui Anang mengurungkan niatnya untuk mendekati Gadis yang ditemuinya saat mau kesungai tadi. SiAnang mengikuti saja apa yang udah menjadi kehendak orang tuanya. Nah sekian pembaca… cuplikan cerita Jadulnya pembaca bisa mengertikan? perbandingan Akal anak muda sekarang dengan akal anak muda Jadul mari kita ambil maksud cerita Jadul itu bahwa di Zaman dulu belum terlalu mengenal Pacaran karena menurut Orang tua jadul hanyalah perjodohan untuk menjaga anak-anaknya tidak Terjerumus pergaulan Bebas utamanya pacaran yang merupakan alat syetan untuk menemaninya di Neraka. Tapi tidak mungkin Anak muda zaman sekarang mengikuti jalur perjodohan dari orangtuanya pasti lebih memilih pencarian cinta sejatinya sendiri Betulkan para Pembaca??? Betuls mas peunlis…. He he memang penulis is the best, so jalan alternatifnya agar tidak menemani syetan di neraka apa Mas??? Yah kita simak tips-tips berikut yang penulis utarakan

 1. Jika anda tidak mau masuk perangkap syetan dangan alat perangkanya yaitu Pacaran mari kita sibukan kegiatan kita selain kuliah coba kita belajar lagi dan mendalami Islam.

2, Jika tidak kuat dan kepengen banget pacaran mari kita hindari dengan mencari cinta sejati kita dan jadilah The real gentleman dengan langsung menikahinya jika tidak berani maka Berpuaslah atau jadi pecundang he he.

Dan mungkin dengan rangkuman artikel ini bisa buat para pembaca mengerti bahwa Pacaran Bukanlah Cinta dengan melihat kecenderungan aktifitas pasangan anak muda zaman sekarang yang berpacaran, Bahwa sesungguhnya sangat sulit dikatakan bahwa pacaran itu adalah media untuk saling mencinta satu sama lain. Sebab sebuah cinta sejati tidak seperti sebuah perkenalan singkat, misalnya dengan bertemu di suatu kesempatan tertentu lalu saling bertelepon, tukar menukar SMS, chatting dan diteruskan dengan janji bertemua langsung mungkin juga terjerumus dengan kelicikan Syetan yaitu mencari tempat-tempat sepi dan melakukan hal yang tak pantas dilakukan oleh Ikhwan dan Akhwat Maksudnya Cowok dan Cewek jika pembaca tidak mengerti. Semua bentuk aktifitas itu sebenarnya bukanlah aktifitas cinta, sebab yang terjadi adalah kencan dan bersenang-senang. Sama sekali tidak ada ikatan formal yang resmi dan diakui. Juga tidak ada ikatan tanggung-jawab antara mereka. Bahkan tidak ada ketentuan tentang kesetiaan dan seterusnya seperti suami istri yang dimana istri dirumah dengan segala aktifitasnya dan melayani suaminya. Padahal cinta itu memiliki, tanggung-jawab, ikatan syah dan sebuah harga kesetiaan. Dalam format pacaran, semua instrumen itu tidak ada sama sekali, sehingga jelas sekali bahwa pacaran itu sangat berbeda dengan cinta. Ketahuilah itu para pembacaku dan mari kita berfikir cemerlang agar tidak tertipu oleh Rayuan dan segala aktifitas kelicikanya itu.